Menyeduh buku: The Stranger

Informasi tentang buku
Judul Buku: The Stranger
Penulis: Albert Camus
ISBN: 9786026657848
Halaman: 183
Bahasa: Bahasa Indonesia
Genre: Fiksi

Kupikir tidak ada yang terlalu menarik dengan buku karangan dari Albert Camus ini atau mungkin saja diriku yang belum menemukan titik menariknya saja karena kurangnya literasi yang aku baca sampai saat ini. Sepertinya sih yang kedua yah paling bener. Yah ya, memang bener sih, penilaianku aja yang masih bau kencur karena memang menurut para pelaku Sastra Albert Camus layak mendapatkan nobel bidang sastra kala itu (1950an). Heem, sungguh bukan prestasi main-main kan?
Buku ini menceritakan seorang pemuda yang tak memuja emosi dalam hidupnya hingga sampai-sampai ketika ibunya meninggal ia tak menangis dan tak ingin melihat wajah ibunya sebelum dikuburkan. Selepas pemakaman ia pulang ke kotanya lagi dan berkencan dengan seorang wanita. Bagi dirinya mau hari ini atau besok sama saja, ibunya akan tetap meninggal. Begitupun dirinya ia juga akan meninggal pada waktunya.
Pemuda ini seolah tidak punya hati namun dalam keseharian ia cukup cakap dalam menjalankan pekerjaan dan tidak mencari gara-gara dalam bermasyarakat. Ia hanya manusia biasa.
Pada bagian kedua buku ini Ia dipenjara karena membunuh dan ia mengakuinya dengan biasa, tanpa rasa salah. Ketika akhirnya ia divonis hukum mati, ia pun juga biasa dan malah menolak untuk mati dengan nama Tuhan.
***
Itu kenapa buku ini diberi judul "The Stranger". Seseorang yang memiliki pola pikir yang berbeda dari kebanyakan orang. Ya saya tahu ia bersalah telah membunuh namun dibalik itu banyak orang dalam buku ini juga bersalah seperti penjaga panti jompo, suster, teman dari ibunya, si hakim, si jaksa, si pengacara hingga pendeta pada bagian akhir buku ini.
Buku ini memang tidak mempunyai jalan cerita kompleks yang membuat pembaca naik turun adrenalinenya. Namun buku ini cukup dapat menjawab kegelisahan atas secuil ketidakadilan masyarakat pada seseorang yang berbeda. Yang baik dan tidak baik diukur dari banyaknya orang yang mengakui namun bukannya dari “baik” itu sendiri.
Quote of the book" Seseorang tidak pernah mengubah cara hidupnya; satu cara hidup akan sama baiknya dengan yang lain, dan cara hidupku sekarang ini sangat sesuai dengan diriku”

Adis Riyadi

Terima kasih telah membaca

Komentar

Postingan Populer